Jumat, 19 Juni 2015

"WANITA DAN PERASAANNYA"

wanita memang selalu menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan oleh para lelaki, itu sangat jelas, karena kalau cowok hobynya ngomongin cowok itu bisa jadi homo. Waspadalah waspadalah ! :D 

oke guys, pembahasan kita kali ini adalah mengenai wanita. mungkin banyak pria yang bertanya mengapa wanita itu cepat nangis ? belum diapa-apain udah nangis, cepat mendramatisir keadaan sehingga menyebabkan ia mudah lelah, depresi dan lainya.

saya yakin jawaban saya sama dengan jawaban kalian, yaa betul, karena wanita selalu menggunakan perasaannya, meskipun banyak wanita yang cenderung melakukan sesuatu dengan logika, tanpa mereka sadari ketika mereka berhadapan dengan pria dalam berbagaimacal hal, mereka 100 % akan menggunakan perasaan. 

Bahkan dalam hal apapun yang wanita lakukan, misal saat berkomunikasi, saat menghadapi masalah, saat mengambil keputusan, menjalin hubungan (baik relasi kerja, pertemanan atau hubungan asmara), wanita selalu dikaitkan dengan perasaan dan pria dengan logika. Ada yang bilang kalau pakai logika, melukai perasaan, kalau pakai perasaan dipermainkan logika. Gimana ya kira-kira? Kenapa bisa begitu?
Ketika mendapat masalah wanita cenderung melampiaskan perasaannya dan emosinya kepada orang lain dengan cara curhat. Sedangkan pria lebih cenderung memendamnnya dan mencari cara untuk melupakannya. Hal tersebut dikarenakan pria cenderung berpikir menggunakan otak sebelah kiri (logika) sedangkan perempuan menggunakan otak sebelah kanan (perasaan)


Penjelasan Psikologis
Para ahli psikologi membedakan pria dan wanita dari otaknya. Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sisi yang kanan dengan sisi yang kiri. Setiap sisi bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda. Dalam otak wanita, lebih banyak serat penghubung dan serat ini lebih besar dibanding yang terdapat pada otak pria. Hal ini membuat wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk menggunakan kedua sisi otak secara bersamaan. Sehingga wanita lebih pandai berbicara, open minded juga lebih pandai menjalin hubungan atau berinteraksi dengan individu lain. Tetapi, wanita cenderung menggunakan emosi ketika memproses informasi dan saat berkomunikasi.
Tidak mengherankan bukan, kalau wanita bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus seperti berbelanja di tukang sayur sambil bergosip ria atau memasak sambil menelepon.
Sebaliknya, pria memiliki kecenderungan lebih banyak menggunakan sisi kiri otaknya. Dengan demikian, mereka lebih banyak menggunakan logika dan pemikiran rasional. Pria juga cenderung mempunyai koordinasi mata-tangan yang lebih baik, hal ini sangat membantu di saat berolahraga dan melakukan kegiatan mekanis ataupun membaca peta. Jika pria sedang melakukan satu aktifitas, maka pria tidak akan bisa konsentrasi terhadap hal lainnya. Berbeda dengan wanita, mereka bisa mencampur semua pemikirannya dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur menjadi satu.”
Sejak lahir bayi laki-laki umumnya lebih tertarik pada benda-benda, sedangkan bayi perempuan cenderung pada wajah manusia.
Menanggapi teori tentang perbedaan pria dan wanita di atas, Yati Utoyo Lubis, psikolog dari Universitas Indonesia, mengatakan, “Ada penelitian yang mengatakan bahwa perbedaan-perbedaan itu kini dianggap lebih cenderung stereotype atau klise.” Menurut dosen Fakultas Psikologi UI ini, karena pada kenyataannya sikap atau pola pikir seseorang, baik pria maupun wanita, sangat bergantung pada latar belakang di mana dan bagaimana seseorang dibesarkan. Yang harus dipahami juga adalah manusia berkembang sesuai pola asuh yang ia terima. Seorang wanita yang dibesarkan di lingkungan yang terbiasa mengutamakan logika dibanding emosi, maka kemungkinan besar ia akan tumbuh dengan cara berpikir seperti itu. Demikian juga pria. Bila ia dibesarkan di lingkungan atau budaya yang lebih mengutamakan emosi dan perasaaan, maka ia pun akan lebih mengedepankan perasaan daripada logika. Pendeknya, saya percaya bahwa budaya, kebiasaan, ataupun pola asuh, akan sangat mempengaruhi kepribadian seseorang,” ungkap Yati.

Nah penjabaran di atas mungkin sudah jelas menerangkan bahwa wanita cenderung menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan. Jika dalam soal percintaan, Ketika anda sebagai lelaki paham akan perasaan wanita dan mampu mengendalikan emosi yang ia gunakan untuk menuntun perasaan itu maka yakin saja ia (wanita) tidak akan mau melepas anda. Sebab bagian sensitif wanita bukan lah “itu” :D ( jika anda adalah orang yang benar-benar paham wanita ) , bagian sensitif wanita adalah perasaannya. Ia akan melupakan omongan teman-temannya dan segala bentuk intervensi, ia akan melupakan hal-hal buruk tentang anda, yang ada di matanya hanyalah anda satu-satunya lelaki sempurna tanpa satupun keburukan, karna anda telah mengendalikan nalurinya (perasaan) wanita. Pada saat itu ia benar-benar melihat anda yang sebenarnya, hati anda yang sesungguhnya,  anda yang mencintainya dengan tulus, karena hanya ketulusan lah yang mampu mengendalikan perasaan seorang wanita. Seperti yang sudah saya bahas di bab sebelumnya bahwa ketika kita tulus maka itulah cinta yang sebenarnya, beda hal nya ketika anda berkorban untuk nya, karena setiap pengorbanan nanti akan melahirkan keinginan untuk dibalas, ketika pengorbanan anda tidak dibalas maka lahirlah kekecewaan, putus asa, benci dan lainya.

Wanita tidak membutuhkan banyak hal, materi, ketampanan, hal-hal romantis, candaan semuanya hanyalah pelengkap bagi sebuah kesempurnaan yang memang betul wanita butuhkan. kesempurnaan bagi wanita adalah rasa nyaman, dan rasa nyaman itu akan hadir dari sebuah ketulusan tanpa pengorbanan, karena pengorbanan hanya akan melahirkan kekecewaan. 

Anda cukup memberikan apa yang anda mampu untuknya, bukan malah memaksakan keadaan dan menganggap itu adalah sebuah pengorbanan, sekali lagi saya katakan itu adalah kesalahan besar sobat. Kau hanya cukup menjadi dirimu apa adanya, berikan cinta yang murni kepada wanita maka ketulusan akan lahir ditengah- tengahnya. Dan kau akan memenangkan hatinya.


Wanita dan perasaan adalah 2 sisimata uang yang tidak terpisakan, sebab ketika wanita sudah tidak menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan, maka tidak ada satupun orang yang mampu menghalanginya ( susah diatur ), wanita yang seperti ini adalah wanita yang sering tersakiti perasaannya atau wanita yang memang lahir dan hidup dilingkungan yang tidak mendidiknya dengan perasaan. Tapi pada dasarnya setiap wanita selalu menggunakan perasaan dalam hal apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar