Jumat, 12 Juni 2015

" CINTA TIDAK HARUS BEGITU TAPI CINTA HARUS BEGINI "

Cinta, siapa yang tidak kenal dengan mahluk abstrak yang satu ini ? ibarat pipis dalam kolam, wujudnya gak kelihatan tapi hangantnya kerasa banget cuy. hahay seperti itulah cinta. bagi saja cinta susah untuk didefinisikan, karena pemahaman saya mengatakan bahwa cinta didefinisikan menurut mood yang sedang dirasakan oleh individu. semisal, si A sedang falling in love,  tentu ia akan mendeskripsikan cinta sebagai sesuatu yang indah, karena kita mengetahui bersama bagaimana indahnya cinta di awal perkenalan :D . tapi seseorang yang sedang patah hati akan mendeskripsikan cinta sebagai sesuatu yang sangat memuakkan.

dan masih banyak lagi definisi-definisi cinta menurut mood yang dirasakan oleh personal. tapi pada dasarnya dinamika inilah yang membuat cinta berada pada posisi yang paling diprioritaskan oleh sebagian besar orang didunia untuk bertahan hidup.

kita atau anda mungkin pernah merasakan jatuh cinta ratusan kali dan patah hati ratusan kali, satu kali kenikmatan yang disugukan oleh cinta akan membuat seseorang lupa sakit yang ia rasakan ratusan kali tadi. inilah keunggulan cinta sobat.

cinta bisa membuat seseorang yang lemah menjadi kuat, dan seorang yang kuat menjadi lemah, hanya cinta yang bisa membuat sesorang yang bebas merasa terpenjara dan seorang yang terpenjara merasa bebas, karena cintalah, banyak orang yang rela mengorbankan dirinya bahkan mengorbankan diri orang lain, karna hanya cintalah yang bisa membuat hati yang beku menjadi cair dan hati yang cair menjadi beku.
namun yang jadi pertanyaan sudah tepatkah orang yang akan kita cintai itu ? dan sudah benarkah cinta yang kitaberikan ?

jika kalian adalah orang-orang yang terlibat dalam panggung percintaan dan aktif didalamnya maka anda harus menyimak baik-baik apa yang akan saya paparkan dibawah ini !

dalam dunia percintaan mungkin kita sudah terbiasa mendengar hal ini " laki-laki itu yang ngejar trus nembak dan cewek yang nunggu " jika dianalisa lebih dalam pernyataan itu mengisyaratkan bahwa lelaki ditempatkan pada posisi rendah dan cewek pada posisi atas, ibaratkan ajang pencarian bakat misalnya dangdut academy, lelaki ditempatkan pada posisi kontestan, dalam artian si lelaki harus berusaha keras dan memberikan penampilan terbaik agar si juri mau menerimanya sebagai kontestan. dan cewek ditempatkan pada posis juri, dalam artian si juri cukup melihat penampilan si kontestan dan nanti akan memberikan keputusan layak atau tidak layak diterima. kurang lebih ilustrasinya seperti itu.

PAHAM......?  Bagus kita lanjut !

oke ini yang harus dipahami oleh lelaki bahwa, meskipun anda ditempatkan dalam posisi rendah yaitu sebagai kontestan, dalam artian anda sebagai lelaki yang harus berjuang untuk dapatin si cewek dengan rayuan dan blablablabla segala macam untuk bisa menjadi pemenang dihatinya, anda juga harus menjadi juri. ingat contoh diatas tadi hanya sebagai ilustrasi.

sekali saya tekankan selain lelaki sudah dikodratkan untuk menjadi kontestan dalam dunia percintaan, anda pula harus menjadi juri didalamnya, dengan anda menjadi kontestan dan juri anda akan mampu mengetahui sudah tepatkah orang yang akan saya  cintai nanti dan sudah benarkah cinta saya berikan ?

lelaki yang pandai adalah lelaki yang mampu menempatkan diri pada skala prioritas yang proposional, begitu juga wanita, wanita yang cantik bukanlah wanita yang indah mata hidung bibir dan pinggulnya, tapi wanita yang cantik adalah wanita yang ingin dihargai dan menjaga sikapnya, yaitu wanita yang mampu menempatkan kedudukannya sebagai wanita seutuhnya, bukan wanita dengan banyak pria dipikirannya.

maka cinta yang benar adalah cinta harus sudah kita seleksi dan amati bukan cinta kamuflase, karna datangnya cinta berawal dari sebuah proses panjang, jika ada yang mengatakan "cinta pada pandangan pertama" itu bukanlah bentuk seutuhnya dari cinta, tapi itu hanya perasaan kagum diawal yang lain dari pada yang lain dan mungkin baru kita rasakan, sehingga apa yang terlihat disekitarnya akan ditutupi oleh arua karismatik dari seseorrang yang mampu menghadirkan kalimat cinta pada pandangan pertama itu.

lalu bagimana cara mencintai agar tidak salah mengartikan dan diartikan ?

kali ini saya wajib bertrimakasih kepada sang inspirator yaitu bang ronalk frank yang akibat beliau saya terobsesi untuk menelurusi hal-hal konyol semacam ini :D

dalam mencintai ada 3 level yang sama-sama harus kita pahami yaitu :
-level 1  : semua tantang saya
-level 2  : cinta bersyarat
-level 3  : cinta tanpa kondisi

LEVEL 1
Saat seseorang di level satu, yang dia pikirkan adalah dirinya sendiri. Dia hanya ingin apa yang ia inginkan. It’s all about me. Jika seseorang berada dilevel ini, ia akan MEMAKSAKAN kehendaknya untuk merubah siapapun agar menjadi seperti yang ia mau. Contoh kalimat yang sering terlontar adalah: “Gimana cara buat nyadarin playgirl”, “Gimana bikin cewe cuek jadi ga cuek”, “Gimana bikin cewe pendiem jadi banyak ngomong”, “Gimana cara bikin cewe yang benci jadi suka”. Pada level ini, seseorang akan BERJUANG mati-matian demi merubah orang lain agar menjadi seperti yang ia mau. Ia akan merasa dirinya adalah PEJUANG CINTA, padahal dirinya adalah PEJUANG EGO. Ego untuk merubah orang lain.

Cinta bukanlah tentang berjuang untuk merubah orang lain. Cinta adalah tentang PENERIMAAN TOTAL akan diri orang lain.

Saat seseorang dilevel ini, ia akan merasakan beban berat dan stress yang luar biasa karena hidupnya akan penuh perjuangan. Ia lelah namun harus terus berjuang “demi cinta” yang sebenarnya tanpa ia sadari adalah demi ego. Ia akan berjuang untuk merubah seseorang dengan embel2 “demi dapat cinta”, dan berjuang untuk mempertahankan cinta yang sudah ia dapatkan. Jika ia gagal, ia ingin bunuh diri karena ia merasa perjuangan nya yang besar telah disia-siakan.

Jika kamu pernah merasakan hal itu, kamu berada di level 1 dalam mencintai.

LEVEL 2
Pada level ini, seseorang akan menjadi lebih efektif karena dia tidak terlalu memaksakan lagi kehendaknya. Namun ia akan bertingkah laku seperti seorang PEDAGANG. Ia akan memberikan cinta dengan syarat dan kontrak. “Kalau kamu setia, aku setia”. “Kalau kamu baik, aku juga baik”. “Kalau kamu cuek, aku juga cuek”.
Pada level ini, “perjuangan cinta” mungkin tidak terlalu berat lagi karena seseorang lebih bisa menerima orang lain NAMUN DENGAN SYARAT dan KONDISI.

Disinilah masalahnya.

Seseorang yang mencintai dengan syarat akan mengalami banyak drama dan politik, karena cinta adalah tentang JUAL BELI. Seseorang tidak akan bebas dan nyaman menjadi dirinya sendiri karena harus sesuai dengan syarat dan kondisi dari orang lain. Cinta tidaklah jadi nyaman, melainkan hanyalah menjadi sebuah persaingan, sebuah “game”. Keduanya tampak mencintai namun diam2 saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga syarat dan kondisi. Itulah mengapa banyak terjadi perselingkuhan diaM-diam. Didepan tampak manis, dibelakang stress sehingga butuh kenyamanan yang hanya didapat dari selingkuhan. Cinta dengan syarat bagaikan sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.

Jika kamu pernah merasakan hal ini, kamu berada di level 2 dalam mencintai.

LEVEL 3
Pada level ini, seseorang HANYA PEDULI MENCINTAI dengan tulus. Ia menerima secara total akan seseorang. Jika seseorang dicintai dengan cinta tanpa kondisi, maka seseorang tersebut akan merasakan sebuah kelegaan. Ia akan BEBAS menjadi dirinya sendiri, baik atau buruk, tanpa topeng, tanpa bullshit. Disinilah kekuatan cinta tanpa syarat.
Jika kamu mencintai seseorang tanpa syarat, seseorang yang menerima cinta mu akan BEBAS menjadi dirinya sendiri dan merasa benar-benar dicintai dengan tulus. Disitulah keindahan cinta. Disitulah KENYAMANAN berada. Disitulah AKHIR dari perjuangan cinta dan AWAL dari KENIKMATAN cinta.

“Kamu bisa menjadi dirimu sendiri apa adanya, aku bisa menjadi diriku sendiri apa adanya, dan kita saling menerima serta saling mencintai.”

Itu cukup.

Lalu bukankah kalau seseorang itu tulus maka gampang di’injak-injak dan diguna-gunakan?

Tidak begitu.

Saat kamu TULUS mencintai seseorang dan menerima seseorang tersebut apa adanya, maka kamu TIDAK AKAN melakukan pengorbanan. Kamu cukup mencintai SEMAMPU KAMU.

Yang membuatmu sakit hati, merasa di’injak-injak dan diguna-gunakan adalah karena KAMU melakukan sesuatu DILUAR BATAS KEMAMPUAN mu yang kamu anggap sebagai PENGORBANAN, sehingga saat “pengorbanan” mu tidak terbalas, kamu merasa DICURANGI.

Cinta bukanlah soal pengorbanan, karena setiap pengorbanan selalu ada keinginan untuk MINTA BALASAN. Jika kamu cinta, maka kamu tulus. Untuk menjadi tulus, maka berikanlah SESUAI BATAS KEMAMPUAN agar kamu tidak merasa rugi saat tidak dibalas.

Saat kamu TULUS, seseorang akan menghargai pemberian mu. Jika kamu berkorban, seseorang akan memperlakukan mu SEMENA-MENA.

Lalu bagaimana jika sudah mencintai dengan tulus tapi seseorang yang kita cintai tidak kunjung merespon dan terkesan cuek luar biasa?
Jika itu kasusnya, maka TERIMA DIRINYA APA ADANYA. Jika dia cuek, kamu cukup MELANGKAH PERGI, bukan malah berusaha merubahnya menjadi seseorang yang sesuai keinginan mu.

Melangkah pergi bukan berarti berhenti mencintai, melainkan kamu cukup mencintai nya dari jauh.

MENCINTAI tidak ada batasnya, namun WAKTU ada batasnya. Oleh karena itu, gunakanlah waktu mu untuk orang-orang yang MERESPON kamu, dibandingkan buang waktu untuk membuat orang yang cuek agar merespon kamu.

Hal paling indah didunia ini adalah saat kamu dapat bersama orang-orang yang mencintai kamu apa adanya dan kamu bebas menjadi dirimu sendiri apa adanya saat bersama mereka. Kenyataan nya, tidak semua orang dapat menerima kamu apa adanya. Luangkan waktumu HANYA untuk mencari dan melewati waktu bersama mereka yang menerima mu apa adanya. Disitulah keindahan hidup. Disitulah kualitas kebahagiaan berada.

Ternyata cinta itu tidak harus begitu tapi harus begini cuy ! hahahahy

ketika kita sudah memahaminya maka kita akan tau dimana kita harus berada dalam mencintai ? cinta seperti apa yang harus kita berikan ?dan bagaimana cara menempatkan cinta pada porsinya ? karena cinta kadang tidak seperti yang kita bayangkan, kita akan bisa mengetahuinya ketika kita sudah berada langsung didalamnya. maka pilihlah cara kau mencintai !

By : fajrin hardinand


Tidak ada komentar:

Posting Komentar