wanita
memang selalu menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan oleh para
lelaki, itu sangat jelas, karena kalau cowok hobynya ngomongin cowok itu bisa
jadi homo. Waspadalah
waspadalah ! :D
oke guys,
pembahasan kita kali ini adalah mengenai wanita. mungkin banyak pria yang
bertanya mengapa wanita itu cepat nangis ? belum diapa-apain udah nangis, cepat
mendramatisir keadaan sehingga menyebabkan ia mudah lelah, depresi dan lainya.
saya
yakin jawaban saya sama dengan jawaban kalian, yaa betul, karena wanita selalu
menggunakan perasaannya, meskipun banyak wanita yang cenderung melakukan
sesuatu dengan logika, tanpa mereka sadari ketika mereka berhadapan dengan pria
dalam berbagaimacal hal, mereka 100 % akan menggunakan perasaan.
Bahkan dalam hal apapun yang wanita lakukan,
misal saat berkomunikasi, saat menghadapi masalah, saat mengambil keputusan,
menjalin hubungan (baik relasi kerja, pertemanan atau hubungan asmara), wanita
selalu dikaitkan dengan perasaan dan pria dengan logika. Ada yang bilang kalau
pakai logika, melukai perasaan, kalau pakai perasaan dipermainkan logika.
Gimana ya kira-kira? Kenapa bisa begitu?
Ketika mendapat masalah wanita cenderung
melampiaskan perasaannya dan emosinya kepada orang lain dengan cara curhat.
Sedangkan pria lebih cenderung memendamnnya dan mencari cara untuk
melupakannya. Hal tersebut dikarenakan pria cenderung berpikir menggunakan otak
sebelah kiri (logika) sedangkan perempuan menggunakan otak sebelah kanan
(perasaan)
Penjelasan Psikologis
Para ahli psikologi membedakan pria dan wanita
dari otaknya. Otak manusia terdiri dari dua bagian, yaitu sisi yang kanan
dengan sisi yang kiri. Setiap sisi bertanggung jawab untuk fungsi yang berbeda.
Dalam otak wanita, lebih banyak serat penghubung dan serat ini lebih besar
dibanding yang terdapat pada otak pria. Hal ini membuat wanita memiliki
kecenderungan lebih besar untuk menggunakan kedua sisi otak secara bersamaan.
Sehingga wanita lebih pandai berbicara, open
minded juga lebih pandai menjalin hubungan atau berinteraksi
dengan individu lain. Tetapi, wanita cenderung menggunakan emosi ketika
memproses informasi dan saat berkomunikasi.
Tidak mengherankan bukan, kalau wanita bisa
melakukan dua pekerjaan sekaligus seperti berbelanja di tukang sayur sambil
bergosip ria atau memasak sambil menelepon.
Sebaliknya, pria memiliki kecenderungan lebih
banyak menggunakan sisi kiri otaknya. Dengan demikian, mereka lebih banyak
menggunakan logika dan pemikiran rasional. Pria juga cenderung mempunyai
koordinasi mata-tangan yang lebih baik, hal ini sangat membantu di saat
berolahraga dan melakukan kegiatan mekanis ataupun membaca peta. Jika pria
sedang melakukan satu aktifitas, maka pria tidak akan bisa konsentrasi terhadap
hal lainnya. Berbeda dengan wanita, mereka bisa mencampur semua pemikirannya
dalam satu waktu, sehingga emosi, logika, percintaan, dan komunikasi bercampur
menjadi satu.”
Sejak lahir bayi laki-laki umumnya lebih tertarik
pada benda-benda, sedangkan bayi perempuan cenderung pada wajah manusia.
Menanggapi teori tentang perbedaan pria dan
wanita di atas, Yati Utoyo Lubis, psikolog dari Universitas Indonesia,
mengatakan, “Ada penelitian yang mengatakan bahwa perbedaan-perbedaan itu kini
dianggap lebih cenderung stereotype atau klise.” Menurut dosen Fakultas
Psikologi UI ini, karena pada kenyataannya sikap atau pola pikir seseorang,
baik pria maupun wanita, sangat bergantung pada latar belakang di mana dan
bagaimana seseorang dibesarkan. Yang harus dipahami juga adalah manusia
berkembang sesuai pola asuh yang ia terima. Seorang wanita yang dibesarkan di
lingkungan yang terbiasa mengutamakan logika dibanding emosi, maka kemungkinan
besar ia akan tumbuh dengan cara berpikir seperti itu. Demikian juga pria. Bila
ia dibesarkan di lingkungan atau budaya yang lebih mengutamakan emosi dan
perasaaan, maka ia pun akan lebih mengedepankan perasaan daripada logika.
Pendeknya, saya percaya bahwa budaya, kebiasaan, ataupun pola asuh, akan sangat
mempengaruhi kepribadian seseorang,” ungkap Yati.
Nah penjabaran di atas mungkin sudah jelas
menerangkan bahwa wanita cenderung menggunakan perasaan dalam mengambil
keputusan. Jika dalam soal percintaan, Ketika anda sebagai lelaki paham akan
perasaan wanita dan mampu mengendalikan emosi yang ia gunakan untuk menuntun
perasaan itu maka yakin saja ia (wanita) tidak akan mau melepas anda. Sebab
bagian sensitif wanita bukan lah “itu” :D ( jika anda adalah orang yang
benar-benar paham wanita ) , bagian sensitif wanita adalah perasaannya. Ia akan
melupakan omongan teman-temannya dan segala bentuk intervensi, ia akan
melupakan hal-hal buruk tentang anda, yang ada di matanya hanyalah anda
satu-satunya lelaki sempurna tanpa satupun keburukan, karna anda telah
mengendalikan nalurinya (perasaan) wanita. Pada saat itu ia benar-benar melihat
anda yang sebenarnya, hati anda yang sesungguhnya, anda yang mencintainya dengan tulus, karena
hanya ketulusan lah yang mampu mengendalikan perasaan seorang wanita. Seperti
yang sudah saya bahas di bab sebelumnya bahwa ketika kita tulus maka itulah
cinta yang sebenarnya, beda hal nya ketika anda berkorban untuk nya, karena
setiap pengorbanan nanti akan melahirkan keinginan untuk dibalas, ketika
pengorbanan anda tidak dibalas maka lahirlah kekecewaan, putus asa, benci dan
lainya.
Wanita tidak membutuhkan banyak hal, materi,
ketampanan, hal-hal romantis, candaan semuanya hanyalah pelengkap bagi sebuah
kesempurnaan yang memang betul wanita butuhkan. kesempurnaan bagi wanita adalah
rasa nyaman, dan rasa nyaman itu akan hadir dari sebuah ketulusan tanpa
pengorbanan, karena pengorbanan hanya akan melahirkan kekecewaan.
Anda cukup memberikan apa yang anda mampu
untuknya, bukan malah memaksakan keadaan dan menganggap itu adalah sebuah
pengorbanan, sekali lagi saya katakan itu adalah kesalahan besar sobat. Kau
hanya cukup menjadi dirimu apa adanya, berikan cinta yang murni kepada wanita
maka ketulusan akan lahir ditengah- tengahnya. Dan kau akan memenangkan
hatinya.
Wanita dan perasaan adalah 2 sisimata uang
yang tidak terpisakan, sebab ketika wanita sudah tidak menggunakan perasaan
dalam mengambil keputusan, maka tidak ada satupun orang yang mampu menghalanginya
( susah diatur ), wanita yang seperti ini adalah wanita yang sering tersakiti
perasaannya atau wanita yang memang lahir dan hidup dilingkungan yang tidak
mendidiknya dengan perasaan. Tapi pada dasarnya setiap wanita selalu
menggunakan perasaan dalam hal apapun.